 |
| Memilih Bank Penyalur Kredit Perumahan |
Panduan Memilih Bank Penyalur Kredit Perumahan: Perubahan Regulasi dan Implikasinya
Kredit perumahan sering menjadi solusi bagi masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah, untuk memiliki rumah idaman. Namun, perubahan regulasi dalam beberapa bank telah mengubah dinamika proses kredit yang sebelumnya memberikan keuntungan bagi nasabah.
Perubahan dalam Regulasi Bank:
Durasi Cair Kredit: Dahulu, beberapa bank menawarkan waktu cair kredit dalam tiga hari kerja. Besaran angsuran maksimal hingga 60% dari gaji tetap.
Fleksibilitas Pembayaran: Nasabah dulu dapat melakukan top up (pelunasan kredit) dengan membayar pokok dan penalti beberapa kali angsuran saja. Ini memberikan keleluasaan kepada nasabah dalam menentukan durasi pelunasan.
Perubahan yang Mempengaruhi Nasabah:
Namun, saat ini, beberapa bank menerapkan regulasi yang berkebalikan. Top up kini hanya dapat dilakukan jika pokok dan bunga kredit dilunasi oleh nasabah, yang tentu saja menghambat keleluasaan nasabah dalam mengelola kredit perumahannya.
Implikasi Perubahan Regulasi:
Sebagai contoh, jika mengambil kredit 100 Juta selama 10 Tahun, cicilan yang harus dibayar per bulan dihitung dari pokok dan bunga. Namun, perbedaan terbesar terletak pada aturan top up. Dahulu, nasabah dapat top up dengan membayar sebagian pokok dan penalti, namun sekarang, bank mewajibkan pembayaran seluruh bunga untuk top up.
Panduan Memilih Bank:
Mengetahui perubahan ini, penting bagi nasabah untuk bijak dalam memilih bank pemberi kredit. Pilihlah bank yang memberikan kemudahan dan keuntungan yang sesuai dengan kebutuhan Anda sebagai nasabah. Kesalahan dalam memilih bank bisa berdampak fatal pada keuangan pribadi.
Kesimpulan:
Perubahan regulasi bank terkait kredit perumahan memiliki implikasi besar bagi nasabah. Oleh karena itu, memilih bank dengan regulasi yang sesuai dan menguntungkan bagi nasabah menjadi sangat penting untuk memastikan kesejahteraan keuangan pribadi.